PONDOK PESANTREN AHSANUL IBAD |
Pondok Pesantren AHSANUL IBAD Tamana Fajar Purbolinggo Lampung Timur
Merupakan Lembaga Pendidikan yang di dalamnya terdapat lembaga-lembaga pendidikan Formal dan Non Formal dibawah garis birokrasi Kemenag Kabupaten Lampung Timur. Berdiri pada Tanggal 14 Maret 1999 diatas lokasi tanah wakaf.
Lembaga Pendidikan yang sudah ada :
Formal : PAUD, TK, MI
Non Formal : Madrasah Diniyah Takmiliyah terdiri MDA, MDW dan MDU, TAHFIDZ AL-QUR'AN
Alhamdulillah, pondok pesantren AHIB sekarang ini sedang membangun gedung MI lantai dua dan asrama putri lantai dua dengan santri mukim putra dan putri berjumlah kurang lebih 150 orang dan santri diniyah sejumlah 300 santri. tidak percaya monggo silaturohim ke pondok kami.......terutama para alumni kami harapkan datang kepondok untuk sekedar melihat kenyataan yang ada................seterusnya......
SYAIKH KH. MASRURI ABDUL MUGHNI |
PON. PES. AL-HIKMAH BENDA
SEKILAS YAYASAN PONDOK PESANTREN AL HIKMAH
1. LOKASI.
Secara geografis, Pondok Pesantren Al
Hikmah terletak di desa Benda kecamatan Sirampog kabupaten Brebes, Jawa
Tengah. Berada di jalur Purwokerto-Tegal, kurang lebih 7 KM dari Kota
Bumiayu Brebes.
Pondok Pesantren Al Hikmah berdiri diatas lahan seluas 10 Ha. Dan berada lebih dari 200 M diatas permukaan laut.
2. SEJARAH.
A. Periode Permulaan
Medio 1911 M, sepulang dari tholabul
‘ilminya di beberapa Pesantren, KH. Kholil bin Mahalli memilih mukim
(menetap) di tanah kelahirannya di desa Benda kecamatan Sirampog.
Melihat keadaan masyarakat Benda yang saat itu tergolong minim ilmu
agama, didasari semangat Bilhikmati Wal Mu’idzotil Khasanah (bijaksana
dan nasehat yang baik), KH. Kholil memulai dakwahnya. KH. Kholil bin
Mahalli mengadakan pengajian di surau-surau dan di rumahnya sendiri.
Beberapa santri telah menetap di asrama pesantrennya, asrama santri
yang tak lain adalah rumah KH. Kholil sendiri. Kegiatan dakwah inilah
yang dikemudian hari menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Al
Hikmah di desa ini.
Sebelas tahun kemudian, tepatnya pada
tahun 1922. KH. Sukhaemi bin Abdul Ghoni (putra kakak KH. Kholil) yang
menimba ilmu di kota suci Makkah pulang ke tanah kelahirannya, desa
Benda. Tanpa membuang kesempatan, KH. Sukhaemi pun memulai perjuangan
dakwahnya di tengah masyarakat. Beliau bersama KH. Kholil bin Mahalli
saling bahu membahu mengangkat kualitas hidup masyarakat desa Benda.
Tak hanya soal pendidikan agama, bidang lain seperti ekonomi dan budaya
pun tak luput dari menjadi sasaran keduanya.
KH. Sukhaemi mendirikan sebuah bangunan
dengan 9 (sembilan) kamarnya guna menampung para santri yang dikala itu
kebanyakan masih berasrama dirumah-rumah penduduk dan surau-surau
sekitar. Asrama santri dengan sembilan kamar inilah yang di masa
mendatang tumbuh menjadi “Pondok Pesantren Al Hikmah”. Peristiwa ini
terjadi pada tahun 1930 M.
Sebagai tindak lanjut pengembangan,
masih ditahun yang sama Pondok Pesantren Al Hikmah pun merintis sebuah
Madrasah Ibtidaiyah. Madrasah ini diberi nama TAMRINUSSHIBYAN
B. Periode Pertengahan.
Memasuki masa revolusi kemerdekaan yang
penuh gejolak, Pondok Pesantren Al Hikmah pun tak luput dari pasang
surut dan beragam peristiwa. Besarnya tekanan revolusi, membuat Pondok
Pesantren ini diterpa beragam kejadian. Al Hikmah bahkan disebut nyaris
hancur di masa itu.
Panggilan jihad fi sabilillah,
menggerakkan keluarga Pesantren, para santri santri termasuk asatidz
dan Pengasuh Pesantren bersama masyarakat menyatukan langkah, maju
dikancah juang bela tanah air. Tak sedikit, pejuang yang gugur sebagai
syahid, termasuk beberapa pengasuh dan asatidz Pesantren. Beberapa
diantara para Asatidz yang gugur adalah, KH. Ghozali, M. Mifatah, H.
Masyhadi, Amin bin Hj. Aminah, Syukri, Da’ad, Wahyu, dan Siroj.
Perjuangan ini terus berlangsung hingga deklarasi proklamasi kemerdekan,
17 Agustus 1945.
Pasca kemerdekaan, ketika stabilitas dan
keamanan nasional mulai pulih. KH. Kholil dan KH. Sukhaemi menggunakan
kesempatan ini untuk membangun kembali Pondok dan madrasah yang sempat
luluh lantah. Perlahan tapi pasti, santri-santri pun mulai datang
kembali ke pesantrennya. Peristiwa ini terjadi di tahun 1952 M. Dalam
masa itu, KH. Kholil dan KH. Sukhaemi dibantu oleh beberapa ustadz
seperti KH. Ali Asy’ary (menantu KH. Kholil), Ust. Abdul Jalil, K.
Sanusi, KH. Mas’ud dan lain sebaginya.
Sekitar tahun 1955 M, setelah melakukan
perjuangan dakwah tiada henti, KH. Kholil bin Mahalli berpulang ke
rahmatullah. Selang beberapa tahun kemudian (1964). KH. Sukhaemi bin
Abdul Ghoni menyusul meninggalkan para santri dan masyarakat, berpulang
ke rahmatullah. Allahu yarhamhuma.
C. Periode pengembangan
Sepeninggal KH. Kholil dan KH. Sukhaemi,
tampu kepemimpinan pesantren pun diteruskan oleh para tunas muda,
seperti KH. Shodiq Suhaemi, (Putra KH. Suhaemi) dan KH. Moch. Masruri
Abdul Mughni (cucu KH. Kholil). Dibawah asuhan keduanyalah Pondok
Pesantren Al Hikmah mampu berkembang pesat. Berbagi lembaga pendidikan
berhasil didirikan.seperti: MTs 1(Th. 1964), MDA dan MDW (Th. 1965), MMA
(1966), MA 1 (1968), Perguruan Takhassus Qiroatul Kutub (1988), MTs 2,3
(1986), TK Rodotul Atfal (1978), SMA (1987), MTs 4,5 (1989), MA 2
(1990), STM (1993), MAK (1994), AKPER (2002).
3. Lambang Pesantren
Lambang Pondok Pesantren Al – Hikmah adalah bola
dunia yang berhiaskan kitab bertuliskan Al–Hikmah, bersayap dua dan
diatasnya terdapat menara serta kubah masjid, mengarah pada satu
bintang yang bertuliskan Ayat Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 269
ditulis setengah lingkaran diatas dua sayap.
Arti Lambang
Arti Bentuk
- Bola Dunia berarti cakrawala dunia yang akan dijadikan medan perjuangan Pondok Pesantren Al –Hikmah
- Dua sayap berwarna kuning pada kiri kanan bola dunia masing-masing sembilan helai berarti siaga atau siap-siap menuju cita-cita
- Menara diantara dua kubah berarti jalan menuju cita-cita luhur
- Bintang satu besar yang berada diatas menara berarti cita-cita luhur
- Kitab berarti pegangan
- Bingkai segi empat berarti empat dasar hukum Islam : Al Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qias.
- Bola Dunia berwarna biru berarti kedalaman
- Menara berwarna merah berarti semangat yang membara
- Dua sayap berwarna kuning berarti berusaha dan berdo’a
- Dasar berwarna hijau berarti kedamaian dan kesejukan
Visi :
Menjadi pesantren yang memberi landasan dalam pengembangan sistem pendidikan, pengajaran, dan dakwah.
Misi :
- Menyiapkan sumberdaya manusia yang tegak dalam aqidah, benar dalam beribadah, dan luhur dalam berperilakuMembina kehidupan masyarakat yang sehat, sehingga mampu mengembangkan dan melstarikan nilai-nilai keislaman.
- Mendukung proses pembangunan nasional melalui pemberdayaan insani yang memiliki jiwa pengorbanan, semangat beragama, serta luwes dalam bersikap.
03.30 Bangun Pagi
04.30 Jama’ah Sholat Subuh
05.00 Pengajian Al Qur’an
06.00 Pengajian Wetonan
07.15 Sekolah (bagi yang masuk pagi )
13.00 Sekolah ( bagi yang masuk sore )
14.00 Kegiatan Ekstra Sekolah ( bagi yang masuk pagi )
16.00 Madrasah Diniyah ( bagi siswa SMP, SMA, SMK )
18.00 Jama’ah Sholat Maghrib
18.30 Pengajian Sorogan ( ilmu alat ) dan MADIN
19.30 Jama’ah Sholat Isya’
20.00 Pengajian Santri Umum (Sentral)
21.00 Takrorruddurus
22.00 Istirahat
6. Staff Pengajar
Staf Asatidz terdiri ratusan orang dari berbagai disiplin ilmu yang
merupakan tenaga-tenaga ahli di bidangnya masing-masing, berasal dari
berbagai pesantren dan perguruan tinggi didalam maupun di luar negeri.
7. Fasilitas
- Masjid Jami’ berlantai dua dengan ukuran 20x30m
- Masjid Annur berlantai dua dengan ukuran 20x30m
- Asrama santri Putra 75 kamar Putri 95 kamar
- Asrama PTQ 51 kamar
- Perpustakaan Umum Ponpes Al Hikmah, 2 Lantai 10X30 m
- Ruang belajar
- Laboratorium IPA
- UnitPertanian (Green House : Budidaya tanaman Hias ), Kebun Bibit, Bud. Tan. Pangan, Bud. Tan. Holtikultura & Tanaman Herbal.
- Peternakan ( penggemukan Sapi dan Beternak kambing )
- Kolam ikan
- Workshop Komputer, Tata Busana, Perikanan,Pengelasan
- Laboratorium Bahasa dan AVA (Audio Visual)
- GOR (Gedung Serbaguna) 30x50m
- Asrama Diklat
8. Pengurus Yayasan
Meningkatnya jumlah santri di tiap
tahunnya, akhirnya membutuhkan penanganan dan pengelolaan yang lebih.
Maka demi lebih memaksimalkan dalam pengelolaan Pesantren itulah, sejak
tahun 2006 dikenal sebutan Pondok Pesantren Al Hikmah 1 dan Pondok
Pesantren Al Hikmah 2. Untuk memudahkan langkah-langkah yang diambil
oleh lembaga pendidikan Ponpes Al Hikmah 2 serta dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum, maka pada tahun 2006 M melalui akta
notaries No. 57 tanggal 19 Juni 2006 M didirikan Ponpes Al Hikmah 2
menjadi yayasan pendidikan Pondok Pesantren Al Hikmah 2 (No. Aktanotaris
No. 57 tanggal 19 Juni 2006) menjadi yayasan pendidikan Pondok
Pesantren Al Hikmah 2 (No. Aktanotaris No. 57 tanggal 19 Juni 2006)
dengan struktur kepengurusan sebagai berikut :
Ketua I : H. M. Sholahuddin Masruri
Ketua II : M. Nasar Alamuddin Masruri
Sekretaris I : Shohibi
Sekretaris II : H. Ahmad Najib Affandi
Sekretaris III : Drs. Sulkhi Aziz
Bendahara I : Hj. Zulfan Ni’mah
Bendahara II : H. A. Izzudin Masruri
Pengawas : Drs. Mabruri, H. Itmamudin Masruri
9. PENUTUP
Demikian sekilas dan perkembangan Pondok
Pesantren Al Hikmah Benda Sirampog Brebes, sejak berdirinya sampai
sekarang. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala selalu melimpahkan pertolongan
dan hidayahnya kepada kita sekalian. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.